Kamis, 18 April 2013



MAKALAH REPRODUKSI
STRUKTUR DAN ORGAN REPRODUKSI PADA WANITA





Nama Kelompok :
1. Agustin Krisdari M (1210001BP )
2. Dyah Hartati ( 1210011BP )
3. Marcellina Moi ( 1210021BP )







PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN JALUR B6
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
T.A 2013


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Anatomi Fisiologi Alat Reproduksi Wanita ” dengan baik tanpa halangan apapun.
Penulis menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna,karena manusia pasti mempunyai kekurangan. Penulis juga tidak lepas dari sifat kekurangan itu,sehingga apa yang tertulis dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis usahakan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi menjadi lebih sempurna.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala jasa, kebaikan-kebaikan, serta bantuannya yang telah diberikan kepada penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.







Penyusun


Kelompok 2 b6




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Keperawatan reproduksi merupakan pelayanan keperawatan profesional yang meliputi pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan masalah reproduksi, masalah yang terjadi pada remaja, rencana kehamilan, kehamilan, persalinan dan nifas, serta perawatan bayi baru lahir sampai dengan usia 28 hari.
Sebagai langkah awal untuk memberikan asuhan keperawatan pada reproduksi, perlu adanya pemahaman tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi. Hal tersebut sangat penting untuk lebih memahami proses-proses yang terkait dengan sistem reproduksi seperti proses menstruasi, konsepsi kehamilan dan lain-lain.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami bentuk dan fungsi alat-alat reproduksi pada wanita sebagai dasar dan pedoman dalam mempelajari dan memberikan asuhan keperawatan pada sistem reproduksi wanita.

1.3 Ruang Lingkup
Makalah ini membahas tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pada wanita.




BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita
Alat reproduksi wanita terdiri atas:
1. Alat reproduksi primer : ovarium
2. Alat reproduksi sekunder
a. Saluran dengan bagian-bagiannya, terdiri atas: tuba, uterus, cervix dan vagina.
b. Kelenjar-kelenjar lendir, kelenjar susu (glandula mammae)
c. Vulvae terdiri atas bagian-bagian: mons veneris, clitoris, labia mayora, labia minora dan vestibulum.
Ovarium, saluran genitalia dan kelenjar lendir sepanjang saluran genitalia merupakan organ genitalia interna, sedang vulve dan kelenjar susu merupakan organ genitalia eksterna.
Sistem produksi wanita tidak memiliki kelenjar asesori sebagai organ khusus seperti pada pria, tetapi hanya kelenjar lendir-lendir saja yang berada di dalam saluran. Kelenjar susu (glandula mamae) sesungguhnya termasuk sistem kulit, akan tetapi karena fungsi dan tabit strukturnya ia tergolong ke dalam sistem reproduksi.

2.2 Organ Eksternal
a. Mons Veneris
Bagian yang menonjol yang meliputi bagian depan simpisis pubis dan terdiri dari jaringan lemak, setelah pubertas tertutup rambut.
b. Labia Mayora
Labia mayora kiri & kanan bersatu disebelah belakang & merupakan batas depan dari perineum, disebut COMMISURA POSTERIOR (Frenulum).
Terdiri dari dua permukaan:
·         Bagian Luar: Menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut.
·         Bagian dalam: Menyerupai selaput lendir & mengandung banyak kelenjar sebacea Homolog dengan scrotum laki-laki

c. Labia Minora
·         Lipatan sebelah dalam dari labia mayora
·         Kedua lipatan bertemu diatas disebut PREPUTIUM CLITORIDIS dan dibawah clitoris disebut FRENULUM CLITORIDIS.
·         Dibagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orificium vagina bersatu disebut FOURCHET (hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan anak).
d. Clitoris
·         Merupakan suatu tunggul yang erectil.
·         Mengandung banyak urat syaraf sensoris dan pembuluh darah
·         Analog dengan penis laki-laki
e. Vestibulum
·         Merupakan rongga yang berada diantara kedua labia minora
·         Pada vestibulum terdapat muara dari:
a.       Vagina
b.      Urethra
c.       Kelenjar Bartholini(2)
d.      Kelenjar(2), disamping urethra
f. Glandula Vestibularis Mayoris Bartholini
·         Kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina
·         Mengeluarkan sekret mukus terutama pada waktu coitus.
g. Hymen
·         Lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar dari introitus vagina.
·         Normal berlubang = sebesar ujung jari (bila tertutup disebut hymen occlusivum).
·         Pada multipata hanya tinggal sisa-sisa kecil pada pinggir introitus disebut carunculae myrtiformis.
h. Fourchette
Lipatan yang terbentuk dari gabungan labia majora dan labia minora, tipis dan rata. Diantara fouchette dan hymen terdapat fossa navicularis.
i.Perineum
Terdiri dari kulit yang ditutupi otot-otot, terletak antara introitus vagina dan anus.


2.3 Organ Internal
a.Vagina
Suatu saluran musculo membranosa yang menghubungkan uterus dengan vulva. Terletak antara kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina berukuran 9cm lebih pendek dari dinding belakang yang berukuran 11cm. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan yang berjalan sikuler dan disebut rugae, terutama pada bagian bawah vagina.
Setelah melahirkan, sebagian dari rugae akan menghilang. Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cervix yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Oleh portio ini, puncak vagina dibagi menjadi 4 bagian:
·         Forniks anterior
·         Forniks posterior dan
·         Forniks lateral kanan dan kiri
Vagina mendapat darah dari:
a.       Arteri auterine yang melalui cabangnya ke cervix dan vagina memberikan darah 1/3 bagian atas vagina.
b.      Anteria vesikilis inferior yang melalui cabangnya memberi darah ke vagina bagian 1/3 tengah.
c.       Ateria haemorrhoidalis mediana dan arteria pundendus iterna yang memberikan darah 1/3 bagian bawah vagina. Darah kembali melalui pleksus vena yang ada, antara lain pleksus pampiniformis, ke vena hipogastrika dan vena iliaka ketas.
Vagina mempunyai faal penting:
a.       Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah waktu haid dan sekret dari uterus.
b.      Sebagai alat coitus
c.       Sebagai jalan lain pada waktu partus.
Sel-sel dari lapisan atas epitel vagina mengandung glycogen. Glycogen ini menghasilkan asam susu oleh karena adanya bacil-bacil doderlainhinga vagina mempunyai rekasi asam dengan ph 4,5 dan ini memberikan proteksi terhadap invasi kuman.
b. Uterus
Bentuknya seperti buah advokat atau pear yang sedikit gepeng ke arah muka belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga.
Dindingnya terdiri dari otot-otot polos. Ukuran uterus tergantung usia dan paritas. Pada anak-anak 2-3cm, nullipara 6-8 cm dan multipara 8-9 cm. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25. Letak uterus adalah anteversiofleksi (cervix ke depan dan membentuk sudut dengan cervix uteri).
Uterus terdiri atas:
·         Fundus uteri
Adalah bagian uterus prosimal dimana kedua tuba falopii masuk ke uterus. Tuanya kehamilan dapat diperkirakan dengan perabaan fundus uteri
·         Korpus Uteri
·         Bagian uterus yang terbesar.
Pada kehamilan bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat di kopus uteri cavum uteri (rongga rahim).
·         Cervix
Terdiri atas:
a.       Pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan portio
b.      Pars supra vaginalis servisisi uteri adalah bagian cervix yang berada di atas vagina.
Saluran disebut kanalis servikalis berbentuk lonjong dengan panjang 2,5 cm, dilapisi oleh kelenjar-kelenjar cervix. Pintu saluran servix sebelah dalam disebut uteri internum dan pintu vagina disebut ostium uteri eksternum.
Uterus mempunyai dinding yang terdiri dari 3 lapisan yaitu:
1.      Endometrium; terdiri atas epitel kubik, kelenjar-kelenjar dan jaringan dengan banyak pembuluh-pembuluh darah yang berkelok-kelok. Melapisi seluruh cavum uteri dan mempunyai arti berkelok-kelok. Melapisi seluruh cavum uteri dan mempunyai arti penting dalam siklus haid. Dalam masa haid dan akan melahirkan, endometrium sebagian besar dilepaskan. Setelah mentruasi selesai, tebal endometrial menjadi 0,5 mm.
2.      Mendekati akhir endometrial (mendekati masa mentruasi dimulai) tebalnya kira-kira 5 mm (kurang dari ¼ inchi) Myometrum;  lapisan halus berotot yang sertanya mempunyai 3 arah (longitudinal, tranverses dan oblique). Myometrium lebih tebal di daerah fundus, tipis saat mendekati istimus dan paling tipis daerah cervix. Myometrium bekerja secara keseluruhan, mempunyai kekuatan dan elastisitas serta fungsi sebagai berikut:
3.      Mengeluarkan janin uterus, fundus harus berkontraksi dengan tenaga. Kontraksi dari serat otot halus setelah aborsi dan kelahiran.
Parietal peritoneum; melapisi seluruh copus uteri kecuali ¼ bawah permukaan anterior dimana terdapat bladder dan cevix. Uterus ini sebenarnya terapung-apung dalam rongga pelvis dengan jaringan ikat dan ligamentum yang menyokong sehingga teriksasi dengan baik. Ligamentum yang menfiksasi uterus adalah:
a.       Ligamentum cardinale sinistra dan dekstra (Mackenrodt), mencegah supaya uterus tidak turun. Di dalamnya ditemukan banyak pembuluh darah antara lain venna dan arteria uteine.
b.      Ligamentum sakro uterinum sinitra dan dekstra yang menahan uterus supaya tidak banyak bergerak, berjalan dari cervix again belakang kiri dan kanan ke arah os sacrum kiri dan kanan.
c.       Ligamentum rotundum sinistra dan dekstra, menahan uterus dalam antfleksi dan berjalan dari sudut fundus uteri kiri dan kanan ke daerah inguinal kiri dan kanan.
d.      Ligamentum latum sinistra dan dekstra meliputi tuba berjalan dari uterus ke arah sisi, tidak banyak mengandun gjaringan ikat.
e.       Ligamentum infudibula pelvikum,menahan tuba falopi berjlaan dari arah infudibulum ke dinding pelvis.
c.  Tuba Fallopi
Terdapat di tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahim. Tuba fallopii merupakan tubulo musculer dengan panjang sekitar 12 cm dan diameternya 3-8 mm. Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian:
1.      Parsintertitialis, bagian yang terdapat di dinding uterus.
2.      Pars istimika merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya.
3.      Pars ampularis, bagian yang terbentuk sebagai saluran agak lebar tempat konsepsi terjadi.
4.      Infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai fibriae. Fibriae berfungsi untuk menangkap telur untuk kemudian menyalurkan telur ke dalam tuba.

d.  Ovarium (indung telur)
Ukurannya kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.
Struktur ovarium terdiri dari:
a.       Korteks di sebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang berbentuk kubus dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel primordial. Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju degraf. Terdapat korpus luteum dan albikantes.
b.      Mendula di sebelah dalam tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh-pembuluh darah, serabut–serabut saraf dan sedikit otot polos.
Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.00 folikel primer. Tiap bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam perkembangannya akan menjadi folikel degraf. Folikel-folikel ini merupakan bagian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di korteks ovari dalam letak yang beraneka ragam pula dalam tingkat–tingkat perkembangan dari suatu sel telur dikelilingi oleh sel-sel saja sampai mengandung estrogen dan siap berovulasi.
1. Ovum, yaitu suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang mempunyai anyaman kromatin yang jelas sekali dan sau nucleolus.
2. Straum granulosum yang terdiri atas sel-sel bulat kecil dengan intik yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum; pada perkembangan selanjutnya terdapat ditengahnya suatu rongga terisi liquor follikulli.
3. Tekainterna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum dengan sel-sel lebih kecil dari pada sel granulose.
4.Teka eksterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak.
Pada ovulasi folikel yang matang dan yang mendekati permukaan ovarium pecah dan melepaskan ovum ke rongga perut. Sel-sel granulose yang melekat pada ovum yang membentuk corona radiata bersama-sama ovum ikut terlepas. Sebelum dilepas ovum mengalami pematangan dalam 2 tahap sebagai persiapan untuk dapat dibuahi.
Setelah ovulasisel-sel stratum granulosum di ovarium mulai berproliferasi dan masuk ke ruangan bekas tempat ovum dan liquor follikulli. Demikian pula jaringan ikat dan pembuluh-pembuluh darah kecil yang ada disitu. Biasanya timbul perdarahan sedikit yang menyebabkan bekas folikel diberi nama kopus rubrum. Umur kopus rubrum hanya sebentar kemudian menjadi korpus luteum. Sel-selnya membesar dan mengandung lutein dengan banyak kapiler dan jaringan ikat diantaranya. Ditengah-tengah masih terdapat bekas perdarahan.

ORGAN REPRODUKSI WANITA 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNzdGXcpArXwm6auhx8r2CN9P73000wklu0LIEBq-P1XaUjH30WAe6BsyIA800wIqRZ1O2ShKFluvSsA4eW2FpY-lahwgOQ4c9W61_LfqTBs3VLSA3hs19ay-4n64au34q1Jy_Tx2R_U0/s320/dd7e4e4e_md.gif
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj00Nv6BgeG_naarp2LPvzFyF_1ORxQkWK6MjQjCX9nDVQn0yxHkDLeIC57MTtvEHc1vdabqBPLFxQUk0vIu6zrc2UTZA1ewSFx6jl0swj0vKXhOBH0TDHtp783Jr8omkTONufl_7sbI-c/s320/Genitalia+eksterna+wanita.jpg

Jika tidak ada pembuahan ovum, sel-sel yang besar dan mengandung lutein mengecildan atrofik, sedangkan jaringan ikatnya bertambah. Korpus luteum lambat laun menjadi kopus albikans. Jika pembuahan terjadi, kopus luteum tetap ada, malah menjadi lebih besar, sehingga mempunyai diameter 2,5 cm pada kehamilan 4 bulan.

2.4 Organ Panggul Wanita Terkait Reproduksi
Panggul wanita memegang peranan penting dalam proses kehamilan, persalinan dan kala nifas. Pangul wanita terdiri dari:
1. Bagian keras yang dibentuk oleh empat buah tulang:
·         2 tulang pangkal paha (os coxae)
·         1 tulang kelangkang (os sacrum)
·         1 tulang tungging (os coccygeus)
2. Bagian lunak, diagfragma pelvis, dibentuk oleh:
a. Pars muskularis leverator ani, yang terdiri:
·         Muskulus pubococygeus dari os pubis ke septum anococcygeum
·         Muskulus ilicoccygeus dari arkus tandineus muskulus leverator ani ke os coccygeus dan septum ancoccygeum
·         Muskulus ischioccygeus dari spina isciadica ke pinggir os sacrum dan os coccygeus.
b. Pars membranasea
1.      Hiatus urogenitalis
·         Terletak antara kedua muskulus pubococcygeus
·         Dibagian depannya ditembus oleh urethra dan vagina.
c. Regio perineum
Merupakan bagian permukaan pintu bawah panggul terbagi menjadi:
·         Bagian anal
·         Terdapat muskulus sfinker ani eksternum yang mengelilingi anus dan liang senggama bagian bawah
d. Regio urogenitalis
Terdapat muskulus ischiokavernosus dan muskulus transverses perinea superficialis.
Fungsi umum panggul wanita adalah sebagai berikut:
1. Bagian keras panggul terdiri dari dan berfungsi:
a. Panggul besar (pelvis mayor)
·         Menyangga isi abdomen
b. Panggul kecil (pelvis minor)
·         Membentuk jalan lahir
·         Tempat alat genetalia

2. Bagian lunak panggul berfungsi
a. Membentuk lapisan dalam jalan lahir
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCtbyEGKuvJgVIeEMc7O2yowuPIltV5ueNUTFRXvj7DS5QkLBxEYtfI2RjR7a6MpFvvm2rbK9goz9w1K5CyNs55NkMAFGy1J6iLojZqJ7OrVSCzjE5eDBR4xAjVaPTT3tlTnF3xHXMZ-k/s320/macem+pngl.jpg

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOtHd84Ii-f8wZa9Axl9Pch-m_iqKFwWO2x-ChKKDV_Qe-t47bZGMOLXIkpRSQrZcR7E2y2np6XDzhkD8P3HFTlCTn_IaJxRmK5651n5wDlGw35xzD6hGPfCUrGZ8bE8cDTHjVHTSp4wc/s320/panggul.jpg

b. Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil maupun kala nifas.
c. Saat persalinan, berperan dalam proses kelahiran dan kala uri.
Menurut Caldwell dan Molloy terdapat empat bentuk panggul pada wanita bentuk panggul ini akan menentukan jalan lahir dan mekanisme persalinan.
Bentuk-bentuk tersebut adalah:
a.       Panggul ginekoid: panggul paling baik untuk wanita, bentuk pinggul atas panggul hampir bulat. Ditemukan pada 45% wanita.
b.      Panggul android: Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Umumnya pria mempunyai jenis ini dan ditemukan pada 15% wanita.
c.       Panggul antrhropoid: Bentuk pintu atas panggul agak lonjong. Jenis ini ditemukan pada 35% wanita.
d.      Panggul platipeloid: Jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka belakang. Jenis ini ditemukan pada 5% wanita.

2.5 Glandula Mammae & Kelenjar Mammae
Meskipun glandula mammae (lihatgambar) sesungguhnya sistem kulit akan tetapi karena fungsi dan tabiat strukturnya ia tergolong ke dalam sistem reproduksi. Glandulla mammae ada sepasang terletak antara iga kedua dan keenam. 2/3 dari payudara terletak di atas otot pectroralis maor, antara strernum dan garis mid axila, 1/3 bawah berada di atas otot seratus anterior. Secara keseluruhan mammae melekat pada otot-otot tersebut oleh jaringan penghubung (connective tissue) atau fascia.
Ukuran dan bentuknya bervariasi tergantung umur, keturunan dan nutrisi, akan tetapi konturnya harus lembut, tidak ada retraksi, kekuatan maupun masa. Jaringan glandulannya disebut parenkim; jaringan penyokong, lemak dan jaringan penghubung fibrusnya disebut stroma. Ukuran dan konsistensi dari mammae tergantung dari jumlah stroma ini.
Tiap-tiap glandula mammae terbentuk dari 15-20 lobus yang dipisahkan menjadi lobuli. Lobuli adalah percabangan dari acini. Kelenjar acini mengeluarkan kolostrum dan air susu. Dibawahnya terdapat myopitellium yang berkontraksi untuk mengeluarkan air susu dari kelenjar acini. Lobus memiliki saluran yang bermuara ke papilia. Masing-masing papilia dikelilingi oleh areola. Dekat muaranya membesar disebut sinus lactiferous atau ampula sebagai tempat penyimpanan air susu. Dalam ampula terdapat banyak saluran-saluran kecil lactiferous dan ujungnya keluar pada putting susu (nipple).
Nipple yang bulat biasanya sedikit elevasi di atas payudara. Mengandung 15-20 pintu/lubang yang berasal dari duktus lactiferous. Nipple dikelilingi oleh jaringan otot fibrus dan ditutupi oleh kulit yang berkerut-kerut. Nipple dan area sekitar areola warnanya lebih gelap dibanding kulit daerah mammae sendiri.
Areola yang kasar ditimbulkan oleh kelenjar sebasea yang disebut tuberkulus mongomery, yang berada dibawah kulit. Kelenjar ini mengeluarkan sekret yang mengandung lemak untuk meminyaki putting susu. Jaringan otot yang halus pada areola berfungsi agar putting agak kaku agar lebih mudah saat menyusui.
Kulit yang akan membungkus mamae mengandung sambungan jaringan limfatik supertical yang melayani seluruh area dinding dada dan berhubungan dengan sistem limfarik dari leher dan abdomen. Pada again yang lebih dalam dari mammae juga terdapat jaringan limfatik yang secara lateral berhubungan dengan jaringan limfatik pada axilia.
Selain berfungsi sebagai laktasi, mamma berfungsi sebagai organ sexual bagian orang dewasa. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon yaitu estrogen, progesterone dan sammatotropin.
Fungsi hormon terutama untuk mempersiapkan pemberian Asi dijabarkan sebagai berikut:
a. Estrogen berfungsi
·         Menimbulkan hipertrofi sistem mammae
·         Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga mammae tampak makin membesar.
·         Tekanan saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.
b. Progesteron berfungsi:
·         Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi
·         Menambah jumlah sel asinus.
c. Sommatotropin berfungsi:
·         Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin dan laktaglobulin.
·         Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara
·         Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan.
Peningkatan dari kedua kadar estrogen dan progesterone saat 3-4 hari sebelum menstruasi meningkatkan vaskularisasi pada mammae, menginduksi pertumbuhan dari duktus-duktus dan kelenjar asini dan menyebabkan retensi air. Hasilnya mammae membengkak, agak tegang dan rasa kurang nyaman yang merupakan tanda-tanda sebelum mulainya menstruasi. Nodul-nodul akan terbentuk sebelum dan selama masa mentruasi. Perubahan ukuran kembali hingga level minimum sekitar 5-7 hari sesudah mentruasi berhenti. Sebaiknya pemeriksaan terhadap payudara dilakukan diluar fase siklus mentruasi ini.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXg_GVq8jTRnATRrh9TRLU2bWdXnzgjcCS55KSA_tr4fJt6-CAgsKnOSdZE8wer9XyewSR8Cp12lN2rtS9G9YwzR8SkhQ7MivDA0QjOZ7hJ75cNes743qd82Fmqocf5_up2zcl9C1w7L0/s320/clip_image006_thumb.jpg


2.6 Maturasi Seksual Wanita
Pertumbuhan dan perkembangan organ–organ kelamin betina sewaktu pubertas dipengaruhi oleh hormone–hormone gonadotropin dan hormone–hormone gonadal. Pelepasan FSH ke adalam aliran darah menjelang pubertas menyebabkan pertumbuhan folikel–folikel pada ovarium. Sewaktu folikel–folikel itu tumbuh dan menjadi matang, berat ovarium eninggi dan estrogen diekskresikan di dalam ovaroium untuk di lepaskan ke dalam aliran darah. Estrogen menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan saluran kelamin betina.
Ovum mengalami perubahan-perubahan kearah pematangan. Estradiol dari folikel de Graaf yang matang menyebabkan perubahan – perubahan pada saluran reproduksi tubuler yang maksimal pada fase ini.Matestrus atau postestrus dalah periode segera setelah estrus di mana corpus luteum bertambah cepat dari sel – sel granulose folikel yang telah pecah di bawah pengaruh hormone LH dari adenohypophisa. Matestrus sebagian besar berada dibawah pengaruh hormone progesterone yang dihasilkan oleh corpus luteum. Progesteron menghambat sekresi FSH oleh adenohypophisa sehingga menghambat folikel de Graaf yang lain dan mencegah terjadinya estrus.
Apabila folikel-folikel menjadi matang, ovum dilepaskan dan turun ke tubafallopii. Dapat dilihat bahwa hormon juga memegang peranan penting dalam kelangsungan produktivitas dari suatu ternak. Lebih lanjut mengenai hormon akan dibahas pada bab selanjutnya.
Hormon adalah subtansi yang dihasilkan oleh sel atau kelompok sel yang bergerak dalam aliran darah yang mengantarnya ke organ target atau jaringan dalam tubuh yang memberikan suatu reaksi yang dapat menolong mengkoordinasi fungsi-fungsi dalam tubuh  (Sorensen, 1979).
Kelenjar-kelenjar yang Menghasilkan Hormon dan  Fungsi Kelenjar
1. Kelenjar Hipofisa
Kelenjar hipofisa terletak pada lantai otak tengah. Kelenjar ini berasal dari dua sumber yang berbeda yaitu bagian yang berasal dari penjuluran stomodeum usus muka dan bagian dari lantai diencefalon. Kemudian bagian tersebut kemudian menyatu menjadi satu membentuk kelenjar hipofisa.
Gelambir anterior kelenjar hipofisa menghasilkan hormone gonadotropik yaitu  Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH) yang pada hewan jantan disebut dengan Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH) dan Luteotropic Hormone (LTH), serta bagian posterior yang menghasilkan dua macam hormon yakni oksitoksin dan vasopressin.
2. Kelenjar Ovarium
Kelenjar ovarium ini terdiri atas dua macam yaitu estrogen dan progesterone. Estrogen dihasilkan oleh sel – sel granulose folikel de Graaf. Hormon ini menyebabkan pertumbuhan alat – alat perkembangbiakan, perkembangan tanda kelamin sekunder, dimulainya siklus rahim, siklus birahi, siklus kelenjar air susu, timbulnya gejala birahi atau siklus menstruasi pada manusia. Hormon progesterone dihasilkan oleh sel – sel korpus luteum, selain oleh plasenta dan korteks kelenjar adrenal. Pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada uterus tidak semuanya atas pengaruh estrogen, sebab persiapan rahim untuk kebuntingan diatur oleh korpus luteum, progenteron berfungsi untuk mempertahankan kebuntingan. Oleh karena itu apabila korpus luteum yang sedang berkembang dirusak atau dibuang, kebuntingan bias berakhir dengan keguguran.
3. Testis
Fungsi endokrin dari testis terutama adalah menghasilkan testosterone, hormone kelamin jantan yang dihasilkan oleh sel –sel interstitial. Hormon seperti testosterone yang berpengaruh terhadap sifat kejantanan disebut androgen. Testis adalah sumber utama androgen, tanpa androgen dalam jumlah sedikit juga dihasilkan oleh korteks adrenal ovary betina dan plasenta (Frandson, 1996).


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dan Saran
1. Alat reproduksi wanita terdiri atas:
1. Alat reproduksi primer : ovarium
2. Alat reproduksi sekunder:
a.       Saluran dengan bagian-bagiannya, terdiri atas: tuba, uterus, cervix dan vagina.
b.      Kelenjar-kelenjar lendir, kelenjar susu (glandula mammae)
c.       Vulvae terdiri atas bagian-bagian: mons veneris, clitoris, labia mayora, labia minora dan vestibulum
2. Pertumbuhan dan perkembangan organ–organ kelamin betina sewaktu pubertas dipengaruhi oleh hormone–hormone gonadotropin dan hormone–hormone gonadal. Pelepasan FSH ke adalam aliran darah menjelang pubertas menyebabkan pertumbuhan folikel–folikel pada ovarium. Sewaktu folikel–folikel itu tumbuh dan menjadi matang, berat ovarium eninggi dan estrogen diekskresikan di dalam ovaroium untuk di lepaskan ke dalam aliran darah. Estrogen menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan saluran kelamin betina.
3. Sistem reproduksi merupakan kesatuan kerja dari otak, kelenjar hipofisis, ovarium dan uterus. Hormon yang mempengaruhi sistem reproduksi tak hanya satu atau dua, melainkan lebih dari itu. Hormon-hormon seperti estrogen, progesteron, LH dan FSH bekerja menyampaikan pesan dari satu organ ke organ yang lain untuk mengubah kadar hormon tertentu. Dengan demikian, terjadilah proses seperti pematangan telur, pelepasan telur, penebalan endometrium untuk menerima hasil konsepsi (jika terjadi pembuahan), dan peluruhan dinding rahim yang berwujud sebagai haid. Hormon-hormon tersebut bekerja pada satu siklus penuh, sejak hari pertama haid, ovulasi hingga menjelang haid berikutnya.





DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar