Kamis, 25 April 2013


“FISIOLOGI PERKEMBANGAN
EMBRIO DAN JANIN”

By:
Anna Marminingrum (NIM. 121.0004BP)
Faida Nursaeni (NIM. 121.0014BP)
Ninik Handayani (NIM. 121.0024BP)
Sophia Purwanti (NIM. 121.0032BP)


Progsus B6
Program S-I Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
Surabaya
2013

I.      Fisiologi Perkembangan Embrio




 Selama 8 minggu pertama, terminologi embrio digunakan terhadap perkembangan organisme oleh karena pada masa ini semua organ besar sedang dibentuk
Setelah 8 minggu, terminologi janin digunakan oleh karena sebagian besar organ sudah dibentuk dan telah masuk kedalam tahap pertumbuhan dan perkembangan lanjut.
Janin dengan berat 500 – 1000 gram (22-23 minggu) disebut imature. Dari minggu 28 – 36 disebut preterm dan janin aterm adalah bila usia kehamilan lebih dari 37 minggu.
1.  Kehamilan 8 minggu
·       Panjang 2.1 – 2.5 cm
·       Berat 1 gram
·       Bagian kepala lebih dari setengah tubuh janin
·       Dapat dikenali lobus hepar
·       Ginjal mulai terbentuk
·       Sel darah merah terdapat pada yolc sac dan hepar
2.  Kehamilan 12 minggu
·       Panjang 7 – 9 cm
·       Berat 12 – 15 gram
·       Jari-jari memiliki kuku
·       Genitalia eksterna sudah dapat dibedakan antara laki dan perempuan
·       Volume cairan amnion 30 ml
·       Peristaltik usus sudah terjadi dan memilki kemampuan menyerap glukosa
3.  Kehamilan 16 minggu
·       Panjang 14 – 17 cm
·       Berat 100 gram
·       Terdapat HbF
·       Pembentukan HbA mulai terjadi
4.  Kehamilan 20 minggu
·       Berat 300 gram
·       Detik jantung dapat terdengar dengan menggunakan stetoskop DeLee
·       Terasa gerakan janin
·       Tinggi fundus uteri sekitar umbilikus
5.  Kehamilan 24 minggu
·       Berat 600 gram
·       Timbunan lemak mulai terjadi
·       Viabilitas mungkin dapat tercapai meski amat jarang terjadi
6.  Kehamilan 28 minggu
·       Berat 1050 gram ; panjang 37 cm
·       Gerakan pernafasan mulai terlihat ; surfactan paru masih sangat rendah
7.  Kehamilan 32 minggu
·       Berat 1700 gram dan panjang 42 cm
·       Persalinan pada periode ini 5 dan 6 neonatus dapat bertahan hidup
8.  Kehamilan 36 minggu
·       Berat 2500 gram dan panjang 47 cm
·       Gambaran kulit keriput lenyap
·       Kemungkinan hidup besar


9.  Kehamilan 40 minggu
·       Berat 3200 – 3500 gram ; panjang 50cm
·       Diameter biparietal 9.5 cm

A.NUTRISI INTRAUTERIN
Pertumbuhan janin ditentukan sejumlah faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan yang penting adalah perfusi plasenta dan fungsi plasenta. Faktor gizi ibu bukan faktor terpenting, kecuali pada keadaan starvasi hebat. Gangguan gizi menahun dapat menyebabkan terjadinya anemia dan BBLR – berat badan lahir rendah
Energi yang diperoleh janin dipergunakan untuk pertumbuhan dan terutama berasal dari glukosa.
Kelebihan pasokan karbohidrat di konversi menjadi lemak dan konversi ini terus meningkat sampai aterm.
Sejak kehamilan 30 minggu, hepar menjadi lebih efisien dan mampu melakukan konversi glukosa menjadi glikogen yang ditimbun di otot jantung otot gerak dan plasenta. Bila terjadi hipoksia, janin memperoleh energi melalui glikolisis anerobik yang berasal dari dari cadangan dalam otot jantung dan plasenta.
Cadangan lemak janin dengan berat 800 gram (kehamilan 24 – 26 minggu) kira 1% dari BB ; pada kehamilan 35 minggu cadangan tersebut sekitar 15% dari BB.
Plasenta memiliki kemampuan untuk “clears” bilirubin dan produk metabolit lain melalui aktivitas dari enzym transferase.
Janin menghasilkan protein spesifik yang disebut sebagai alfafetoprotein - AFP dari hepar. Puncak kadar AFP tercapai pada kehamilan 12 – 16 minggu dan setelah itu terus menurun sampai aterm. Protein tersebut disekresi melalui ginjal janin dan ditelan kembali untuk mengalami degradasi dalam usus. Bila janin mengalami gangguan menelan (misalnya pada janin anensepalus atau kelainan NTD’s lain) maka kadar serum AFP tersebut meningkat

A.   CAIRAN AMNION
Volume cairan amnion saat aterm kira-kira 800 ml dan pH 7.2       
Gambar dibawah menunjukkan jalur pertukaran dalam cairan amnion:


Gambar 1. Pertukaran bahan terlarut dan air dalam cairan amnion
Ø Polihidramnion (hidramnion) : volume air ketuban > 2000 ml, dapat terjadi pada kehamilan normal akan tetapi 50% keadaan ini disertai dengan kelainan pada ibu atau janin.
Ø Oligohidramnion secara objektif ditentukan dengan pengukuran kantung terbesar dengan ultrasonografi yang menunjukkan angka kurang dari 2 cm x 2 cm atau jumlah dari 4 kuadran total kurang dari 5 cm ( amniotic fluid index ).
Oligohidramnion sering berkaitan dengan :
  • Janin kecil
  • Agenesis renal
  • Displasia traktus urinarius
‘Amniotic fluid marker’
Alfafetoprotein berasal dari janin, kadar AFP dalam cairan amnion dan serum maternal mempunyai nilai prediktif yang tinggi dalam diagnosa prenatal NTD’s dan kelainan kongenital lain.
Kadar MS-AFP yang tinggi menunjukkan adanya peningkatan kadar protein cairan amnion dan kemungkinan adanya NTD’s
A.   SISTEM KARDIOVASKULAR
Perubahan mendadak dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin memerlukan penyesuaian sirkulasi neonatus berupa :
  • pengalihan aliran darah dari paru,
  • penutupan ductus arteriosus Bottali dan foramen ovale serta
  • obliterasi ductus venosus Arantii dan vasa umbilikalis.

Sirkulasi bayi terdiri dari 3 fase :
1.    Fase intrauterin dimana janin sangat tergantung pada plasenta
2.    Fase transisi yang dimulai segera setelah lahir dan tangisan pertama
3.    Fase dewasa yang umumnya berlangsung secara lengkap pada bulan pertama kehidupan

a.           Fase intrauterin
Vena umbilikalis membawa darah yang teroksigenasi dari plasenta menuju janin (gambar 2 dan 3 )
Lebih dari 50% cardiac out-put berjalan menuju plasenta melewati arteri umbilikalis. Cardiac out-put terus meningkat sampai aterm dengan nilai 200 ml/menit. Frekuensi detak jantung untuk mempertahankan cardiac output tersebut 110 – 150 kali per menit.
Tekanan darah fetus terus meningkat sampai aterm, pada kehamilan 35 minggu tekanan sistolik 75 mmHg dan tekanan diastolik 55 mmHg
Sel darah merah, kadar hemoglobin dan “packed cell volume” terus meningkat selama kehamilan. Sebagian besar eritrosit mengandung HbF
Pada kehamilan 15 minggu semua sel darah merah mengandung HbF. Ada kehamilan 36 minggu, terdapat 70% HbF dan 30% Hb A.
HbF memiliki kemampuan mengikat oksogen lebih besar dibanding HbA. HbF lebih resisten terhadap hemolisis namun lebih rentan terhadap trauma.
Gambar 2. Sirkulasi janin

Gambar 3. Transfer O2 dan CO2 plasenta

a.           Fase transisi
Saat persalinan, terjadi dua kejadian yang merubah hemodinamika janin
1.    Ligasi talipusat yang menyebabkan kenaikan tekanan arterial
2.    Kenaikan kadar CO2 dan penurunan PO2 yang menyebabkan awal pernafasan janin
Setelah beberapa tarikan nafas, tekanan intrathoracal neonatus masih rendah (-40 sampai – 50 mmHg) ; setelah jalan nafas mengembang, tekanan meningkat kearah nilai dewasa yaitu -7 sampai -8 mmHg.
Tahanan vaskular dalam paru yang semula tinggi terus menurun sampai 75 – 80%. Tekanan dalam arteri pulmonalis menurun sampai 50% saat tekanan atrium kiri meningkat dua kali lipat.
Sirkulasi neonatus menjadi sempurna setelah penutupan ductus arteriousus dan foramen ovale berlangsung, namun proses penyesuaian terus berlangsung sampai 1 – 2 bulan kemudian.
b.           Fase Ekstrauterin
Ductus arteriousus umumnya mengalami obliterasi pada awal periode post natal sebagai reflek adanya kenaikan oksigen dan prostaglandin.
Bila ductus tetap terbuka, akan terdengar bising crescendo yang berkurang saat diastolik (“machinery murmur”) yang terdengar diatas celah intercosta ke II kiri.
Obliterase foramen ovale biasanya berlangsung dalam 6 – 8 minggu. Foramen ovale tetap ada pada beberapa individu tanpa menimbulkan gejala. Obliterasi ductus venosus dari hepar ke vena cava menyisakan ligamentum venosum. Sisa penutupan vena umbilikalis menjadi ligamentum teres hepatis.
Hemodinamika orang dewasa normal berbeda dengan janin dalam hal :
1.    Darah vena dan arteri tidak bercampur dalam atrium
2.    Vena cava hanya membawa darah yang terdeoksigenasi menuju atrium kanan, dan selanjutnya menuju ventrikel kanan dan kemudian memompakan darah kedalam arteri pulmonalis dan kapiler paru
3.    Aorta hanya membawa darah yang teroksigenasi dari jantung kiri melalui vena pulmonalis untuk selanjutnya di distribusikan keseluruh tubuh janin.
A.   FUNGSI RESPIRASI
Pada kehamilan 22 minggu, sistem kapiler terbentuk dan paru sudah memiliki kemampuan untuk melakukan pertukaran gas.
Pada saat aterm, sudah terbentuk 3 – 4 generasi alvoulus. Epitel yang semula berbentuk kubis merubah menjadi pipih saat pernafasan pertama.
Pada kehamilan 24 minggu, cairan yang mengisi alvolus dan saluran nafas lain. Saat ini, paru mengeluarkan surfactan lipoprotein yang memungkinkan berkembangnya paru janin setelah lahir dan membantu mempertahankan volume ruangan udara dalam paru. Sampai kehamilan 35 minggu jumlah surfactan masih belum mencukupi dan dapat menyebabkan terjadinya hyalin membrane disease.
Janin melakukan gerakan nafas intrauterin yang menjadi semakin sering dengan bertambahnya usia kehamilan
Pertukaran gas pada janin berlangsung di plasenta. Pertukaran gas sebanding dengan perbedaan tekanan partial masing-masing gas dan luas permukaan dan berbanding terbalik dengan ketebalan membran. Jadi plasenta dapat dilihat sebagai “paru” janin intrauterin.
Tekanan parsial O(PO2) darah janin lebih rendah dibandingkan darah ibu, namun oleh karena darah janin mengandung banyak HbF maka saturasi oksigen janin yang ada sudah dapat mencukupi kebutuhan.
PCO2 dan CO2 pada darah janin lebih tinggi dibandingkan darah ibu sehingga CO2 akan mengalami difusi dari janin ke ibu.
Aktivitas pernafasan janin intrauterin menyebabkan adanya aspirasi cairan amnion kedalam bronchiolus, untuk dapat masuk jauh kedalam alveolus diperlukan tekanan yang lebih besar. Episode hipoksia berat pada kehamilan lanjut atau selama persalinan dapat menyebabkan“gasping” sehingga cairan amnion yang kadang bercampur dengan mekonium masuk keparu bagian dalam.
B.    FUNGSI GASTROINTESTINAL
Sebelum dilahirkan, traktus gastrointestinal tidak pernah menjalankan fungsi yang sebenarnya.
Sebagian cairan amnion yang ditelan berikut materi seluler yang terkandung didalamnya melalui aktivitas enzymatik dan bakteri dirubah menjadi mekonium. Mekonium tetap berada didalam usus kecuali bila terjadi hipoksia hebat yang menyebabkan kontraksi otot usus sehingga mekonium keluar dan bercampur dengan cairan ketuban. Dalam beberapa kadaan keberadaaan mekonium dalam cairan amnion merupakan bentuk kematangan traktus digestivus dan bukan merupakan indikasi adanya hipoksia akut.
Pada janin, hepar berperan sebagai tempat penyimpanan glikogen dan zat besi
Vitamin K dalam hepar pada neonatus sangat minimal oelh karena pembentukannya tergantung pada aktivitas bakteri. Defisiensi vitamin K dapat menyebabkan perdarahan neonatus pada beberapa hari pertama pasca persalinan.
Proses glukoneogenesis dari asam amino dan timbunan glukosa yang memadai dalam hepar belum terjadi saat kehidupan neonatus. Lebih lanjut, aktivitas kadar hormon pengatur karbohidrat seperti cortisol, epinefrin dan glukagon juga masih belum efisien. Dengan demikian, hipoglikemia neonatal adalah merupakan keadaan yang sering terjadi bila janin berada pada suhu yang dingin atau malnutrisi.
Proses glukoronidasi pada kehidupan awal neonatus sangat terbatas sehingga bilirubin tak dapat langsung dikonjugasi menjadi empedu. Setelah hemolisis fisiologis pada awal neonatus atau adanya hemolisis patologis pada isoimunisasi nenoatus dapat terjadi kern icterus.

C.    FUNGSI GINJAL
Ginjal terbentuk dari mesonefros, glomerulus terbentuk sampai kehamilan minggu ke 36. Ginjal tidak terlampau diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan janin.
Plasenta, paru dan ginjal maternal dalam keadaan normal akan mengatur keseimbangan air dan elektrolit pada janin. Pembentukan urine dimulai pada minggu 9 – 12. Pada kehamilan 32 minggu, produksi urine mencapai 12 ml/jam, saat aterm 28 ml/jam. Urine janin adalah komponen utama dari cairan amnion.
D.   SISTEM IMUNOLOGI
Pada awal kehamilan kapasitas janin untuk menghasilkan antibodi terhadap antigen maternal atau invasi bakteri sangat buruk. Respon imunologi pada janin diperkirakan mulai terjadi sejak minggu ke 20
Respon janin dibantu dengan transfer antibodi maternal dalam bentuk perlindungan pasif yang menetap sampai beberapa saat pasca persalinan.
Terdapat 3 jenis leukosit yang berada dalam darah: granulosit – monosit dan limfosit
v Granulositgranulosit eosinofilik – basofilik dan neutrofilik
v Limfosit : T-cells [derivat dari thymus] dan B-cells [derivat dari “Bone Marrow”]
v Immunoglobulin (Ig) adalah serum globulin yang terdiri dari IgG – IgM – IgA - IgD dan IgE
Pada neonatus, limpa janin mulai menghasilkan IgG dan IgM. Pembentukan IgG semakin meningkat 3 – 4 minggu pasca persalinan.
Perbandingan antara IgG dan IgM penting untuk menentukan ada tidaknya infeksi intra uterin. Kadar serum IgG janin aterm sama dengan kadar maternal oleh karena dapat melewati plasenta. IgG merupakan 90% dari antibodi serum jain yang berasal dari ibu. IgM terutama berasal dari janin sehingga dapat digunakan untuk menentukan adanya infeksi intrauterin.
E.    ENDOKRIN
Thyroid adalah kelenjar endokrin pertama yang terbentuk pada tubuh janin.
Pancreas terbentuk pada minggu ke 12 dan insulin dihasilkan oleh sel B pankreas. Insulin maternal tidak dapat melewati plasenta sehingga janin harus membentuk insulin sendiri untuk kepentingan metabolisme glukosa.
Semua hormon pertumbuhan yang disintesa kelenjar hipofise anterior terdapat pada janin, namun peranan sebenarnya dari hormon protein pada kehidupan janin belum diketahui dengan pasti.
Kortek adrenal janin adalah organ endokrin aktif yang memproduksi hormon steroid dalam jumlah besar. Atrofi kelenjar adrenal seperti yang terjadi pada janin anensepali dapat menyebabkan kehamilan postmatur.
Janin memproduksi TSH – thyroid stimulating hormon sejak minggu ke 14 yang menyebabkan pelepasan T3 dan T4 .


I.    Perkembangan Janin


Setiap pasangan yang baru menikah pasti mendambakan kehadiran seorang anak. Bagaimanakah kelangsungan hidup anak selama dalam kandungan ibunya???benarkah anak yang masih dalam kandungan dapat memahami apa yang sedang terjadi di luar kandungan???apakah dia bisa mendengar suara dari luar???

“Diagram perkembangan kehamilan”
Minggu ke-
Perkembangan janin
1
Setelah 8 hari setelah proses pembuahan, blastokist (mengandung 200 sel) mengeluarkan mucus untuk menandakan keberadaannya di dalam rahim)
2
Blastokist menggelembung dan sel-sel berkembang terbagi kira-kira 2kali sehari sampai hari ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastokist melekat dengankuta pada endometrium
3
Setelah pembuahan ukuran embrio hanya sepanjang 0,08 inci / 2 mm. gen janin mulai terbentuk dalam 3 lapisan.
4
Pada masa ini dudah terlihat pembentukan otak dan tulang belakang serta anggota lain seperti jantung yang memompa darah ke paru-paru dan aorta.
5
Embrio akan terus membesar. Pada mainggu ini dapat dijumpai lapisan ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan paling atas yang kemudian akan membentuk otak, tulang belakang,kulit serta rambut. Lapisan mesoderm yang berada di lapisan tengah akan membentuk organ penting yaitu jantung, ginjal, tulang dan organ reproduktif. Lapisan endoderm yaitu lapisan paling dalam akan membentuk organ dalam seperti usus, hati pancreas dan kandung kemih.
6
Dengan melakukan pemeriksaan ultrasound kita akan melihat janin sudah membentuk kepala dan badan. Getaran jantung juga sudah dapat diperiksa.
7
Bentuk bayi semakin jelas terbentuk kepaa bayi seolah-olah tertunduk danberada dalam air ketuban atau amniotic sac yang akan memberikan keperluan pertumbuhan bayi saat dalam kandungan.
8
Terjadi pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Mata terlihat berada di bawah membrankulit yang tipis. Pada masa ini terbentuk juga tangan dan kaki walau tidak begitu jelas.
9
Terlihat pembentukan telinga. Bayi sudah dapat menggerakkan anggota badannya.
10
Bayi sudah terlihat seperti manusia yang lengkap. Payudara ibu akan sedikit membengkak karena terdapat hormone estrogen dan progesterone sebagai persediaan ASI.
11
Bayi tumbuh dengan pesat dan mulai mengangkat kepala ke atas jauh dari dadanya. Alat kelamin luar mulai terbentuk tetapi masih kecil sehingga masih sulit untukmenentukan jenis kelamin bayi.
12
Bayi membesar dengan cepat dan wajahnya semakin jelas. Jari tangan dan kaki mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
13
Kepalabayi membesar dengan cepat. Badannya juga semakin membesar menyesuaikan dengan besar kepala. Kuku kaki dan tangan mulai tumbuh. Terjadi perubahan yang kentara akibat perubahan hormone.
14
Detak jantung bayi semakin kuat. Kecepatannya dua kali lipat dari detak jantung kita. Pada masa ini bayi terlihat kurus karena tidak punya lapisan lemak. Kulitnya sangat tipis sehingga kita mampu melihat aliran darahnya. Pada tahap ini ibu akanmengalami masalah sembelit karenapergerakan usus menjadi lambat.karenanya hindarilah memakai pakaian ketat agar ibu dalam keadaan santai.
15
Bayi sudah mampu menggenggamtangannya dan emnghisap ibu jari. Kelopak mata masih tertutup sampai minggu ke 26 tapi dapat merasakan perubahan cahaya. Bayi juga dapat menelan.
16
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan perlu diberikan nutrisi yang cukup oleh plasenta. Kini bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan dapat mendengar suara.
17
Panjang tubuh janin meningkat lebih pesat ketimbang lebarnya, menjadi 13 cm dengan berat sekitar 120 gram, hingga bentuk rahim terlihat oval dan bukan membulat. Akibatnya, rahim terdorong dari rongga panggul mengarah ke rongga perut. Otomatis usus ibu terdorong nyaris mencapai daerah hati, hingga kerap terasa menusuk ulu hati.
Pertumbuhan rahim yang pesat ini pun membuat ligamen-ligamen meregang, terutama bila ada gerakan mendadak. Rasa nyeri atau tak nyaman ini disebut nyeri ligamen rotundum. Oleh karena itu amat disarankan menjaga sikap tubuh dan tak melakukan gerakan-gerakan mendadak atau yang menimbulkan peregangan.
Lemak yang juga sering disebut jaringan adiposa mulai terbentuk di bawah kulit bayi yang semula sedemikian tipis pada minggu ini dan minggu-minggu berikutnya. Lemak ini berperan penting untuk menjaga kestabilan suhu dan metabolisme tubuh. Sementara pada beberapa ibu yang pernah hamil, gerakan bayi mulai bisa dirasakan di minggu ini. Kendati masih samar dan tak selalu bisa dirasakan setiap saat sepanjang hari. Sedangkan bila kehamilan tersebut merupakan kehamilan pertama, gerakan yang sama umumnya baru mulai bisa dirasakan pada minggu ke-20
18
Taksiran panjang janin adalah 14 cm dengan berat sekitar 150 gram. Rahim dapat diraba tepat di bawah pusar, ukurannya kira-kira sebesar buah semangka. Pertumbuhan rahim ke depan akan mengubah keseimbangan tubuh ibu. Sementara peningkatan mobilitas persendian ikut mempengaruhi perubahaan postur tubuh sekaligus menyebabkan keluhan punggung. Keluhan ini makin bertambah bila kenaikan berat badan tak terkendali. Untuk mengatasinya, biasakan berbaring miring ke kiri, hindari berdiri terlalu lama dan mengangkat beban berat. Selain itu, sempatkan sesering mungkin mengistirahatkan kaki dengan mengangkat/mengganjalnya pakai bantal.
Mulai usia ini hubungan interaktif antara ibu dan janinnya kian terjalin erat. Tak mengherankan setiap kali si ibu gembira, sedih, lapar atau merasakan hal lain, janin pun merasakan hal sama.
19
Panjang janin diperkirakan 13-15 cm dengan taksiran berat 200 gram. Sistem saraf janin yang terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini makin sempurna perkembangannya, yakni dengan diproduksi cairan serebrospinalis yang mestinya bersirkulasi di otak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan. Nah, jika lubang yang ada tersumbat atau aliran cairan tersebut terhalang oleh penyebab apa pun, kemungkinan besar terjadi hidrosefalus/penumpukan cairan di otak. Jumlah cairan yang terakumulasi biasanya sekitar 500-1500 ml, namun bisa mencapai 5 liter! Penumpukan ini jelas berdampak fatal mengingat betapa banyak jumlah jaringan otak janin yang tertekan oleh cairan tadi.
20
Panjang janin mencapai kisaran 14-16 cm dengan berat sekitar 260 gram. Kulit yang menutupi tubuh janin mulai bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yakni lapisan epidermis yang terletak di permukaan dan lapisan dermis yang merupakan lapisan dalam. Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola tertentu pada ujung jari, telapak tangan maupun telapak kaki. Sedangkan lapisan dermis mengandung pembuluh-pembuluh darah kecil, saraf dan sejumlah besar lemak.
Seiring perkembangannya yang pesat, kebutuhan darah janin pun meningkat tajam. Agar anemia tak mengancam kehamilan, ibu harus mencukupi kebutuhannya akan asupan zat besi, baik lewat konsumsi makanan bergizi seimbang maupun suplemen yang dianjurkan dokter.
21
Beratnya sekitar 350 gram dengan panjang kira-kira 18 cm. Pada minggu ini, berbagai sistem organ tubuh mengalami pematangan fungsi dan perkembangan.
Dengan perut yang kian membuncit dan keseimbangan tubuh yang terganggu, bukan saatnya lagi melakukan olahraga kontak seperti basket yang kemungkinan terjatuhnya besar. Hindari pula olahraga peregangan ataupun yang bersikap kompetitif, semisal golf atau bahkan lomba lari.
22
Dengan berat mencapai taksiran 400-500 gram dan panjang sekitar 19 cm, si ibu kian mampu beradaptasi dengan kehamilannya. Kekhawatiran bakal terjadi keguguran juga sudah pupus. Tak heran bila ibu amat menikmatinya karena keluhan mual-muntah sudah berlalu dan kini nafsu makannya justru sedang menggebu, hingga ia mesti berhati-hati agar tak terjadi pertambahan berat badan yang berlebih.
Ciri khas usia kehamilan ini adalah substansi putih mirip pasta penutup kulit tubuh janin yang disebut vernix caseosa. Fungsinya melindungi kulit janin terhadap cairan ketuban maupun kelak saat berada di jalan lahir. Di usia ini pula kelopak mata mulai menjalankan fungsinya untuk melindungi mata dengan gerakan menutup dan membuka. Jantung janin yang terbentuk di minggu ke-5 pun mengalami “modifikasi” sedemikian rupa dan mulai menjalankan fungsinya memompa darah sebagai persiapannya kelak saat lahir ke dunia.
23
Tubuh janin tak lagi terlihat kelewat ringkih karena bertambah montok dengan berat hampir mencapai 550 gram dan panjang sekitar 20 cm. Kendati begitu, kulitnya masih tampak keriput karena kandungan lemak di bawah kulitnya tak sebanyak saat ia dilahirkan kelak. Namun wajah dan tubuhnya secara keseluruhan amat mirip dengan penampilannya sewaktu dilahirkan nanti. Hanya saja rambut lanugo yang menutup
sekujur tubuhnya kadang berwarna lebih gelap di usia kehamilan ini.
24
Janin makin terlihat berisi dengan berat yang diperkirakan mencapai 600 gram dan panjang sekitar 21 cm. Rahim terletak sekitar 5 cm di atas pusar atau sekitar 24 cm di atas simfisis pubis/tulang kemaluan. Kelopak-kelopak matanya kian sempurna dilengkapi bulu mata. Pendengarannya berfungsi penuh. Terbukti, janin mulai bereaksi dengan menggerakkan tubuhnya secara lembut jika mendengar irama musik yang disukainya. Begitu juga ia akan menunjukkan respon khas saat mendengar suara-suara bising atau teriakan yang tak disukainya.
25
Berat bayi kini mencapai sekitar 700 gram dengan panjang dari puncak kepala sampai bokong kira-kira 22 cm. Sementara jarak dari puncak rahim ke simfisis pubis sekitar 25 cm. Bila ada indikasi medis, umumnya akan dilakukan USG berseri seminggu 2 kali untuk melihat apakah perkembangan bayi terganggu atau tidak. Yang termasuk indikasi medis di antaranya hipertensi ataupun preeklampsia yang membuat
pembuluh darah menguncup, hingga suplai nutrisi jadi terhambat. Akibatnya, terjadi IUGR (Intra Uterin Growth Retardation atau perkembangan janin terhambat). Begitu juga bila semula tidak ada, tiba-tiba muncul gangguan asma selama kehamilan.
Jika dari hasil pantauan ternyata tak terjadi perkembangan semestinya, akan dipertimbangkan untuk membesarkan janin di luar rahim dengan mengakhiri kehamilan. Tentu saja harus ada sejumlah syarat ketat yang mengikuti. Di antaranya, rumah sakit yang merawat bayi-bayi prematur haruslah rumah sakit bersalin khusus yang lengkap dengan ahli-ahli neonatologi (ahli anak yang mengkhususkan diri pada
spesialisasi perawatan bayi baru lahir sampai usia 40 hari). Selain fasilitas NICU (neonatal intensive Care Unit).
26
Di usia ini berat bayi diperkirakan hampir mencapai 850 gram dengan panjang dari bokong dan puncak kepala sekitar 23 cm. Denyut jantung sudah jelas-jelas terdengar, normalnya 120-160 denyut per menit. Ketidaknormalan seputar denyut jantung harus dicermati karena bukan tak mungkin merupakan gejala ada keluhan serius.
Sementara rasa tak nyaman berupa keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan sakit kepala akan lebih sering dirasakan si ibu. Begitu juga keluhan nyeri di bawah tulang rusuk dan perut bagian bawah, terutama saat bayi bergerak. Sebab, rahim jadi makin besar yang akan memberi tekanan pada semua organ tubuh. Termasuk usus kecil, kantung kemih dan rektum. Tak jarang ibu hamil jadi terkena sembelit, namun terpaksa bolak-balik ke kamar mandi karena beser.
27
Bayi kini beratnya melebihi 1000 gram. Panjang totalnya mencapai 34 cm dengan panjang bokong ke puncak kepala sekitar 24 cm. Di minggu ini kelopak mata mulai membuka. Sementara retina yang berada di bagian belakang mata, membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya dan informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak.
Jika terjadi “kesalahan” pembentukan lapisan-lapisan inilah yang kelak memunculkan katarak kongenital/bawaan saat bayi dilahirkan. Lensa jadi berkabut atau keputihan. Walaupun dipicu oleh faktor genetik, katarak bawaan ini ditemukan pada anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terserang rubella pada usia kehamilan di minggu-minggu akhir trimester dua.
28-29
Janin dapat membedakan suara yang bernada tinggi atau rendah
30
Gerakan nafas jadi lebih sering dan terjadi 30-40% waktu pada kebanyakan janin.
31
Janin memperlihatkan saat-saat aktifitas yang terkoordinasi dengan adanya waktu istirahat.perengai ini menunjukkan refleks dari susunan saraf tengah.
32-34
Alveoli yang sesungguhnya atau sel ‘kantung’ udara,mulai berkembang dalam paru-paru.mereka akan terus terbentuk hingga 8 tahun setelah lahir.
35
Janin memiliki genggaman yang kuat
36-lahir
Janin memulai tanda-tanda kelahiran dengan mengeluarkan sejumlah besar hormone yang disebut estrogen dan kemudian memulai masa peralihan dari janin menjadi bayi baru lahir
Kelahiran ditandai dengan kontraksi kuat pada rahim yang mengakibatkan kelahiran anak.





Rujukan
1.    DeCherney AH. Nathan L : Current Obstetrics and Gynecologic, Diagnosis and Treatment McGraw – Hill Companies , 2003.
2.    Harris R, Andrews T: Prenatal screening for Down’s syndrome Arch Dis Child ;63-705, 1988
3.    Jafee RB: Fetoplacental endocrine and metabolic physiology. Clin Perinatol 10-669, 1983.
4.    Llewelyn-Jones : Obstetrics and Gynecology 7th ed. Mosby, 1999
5. Wald NJ, Cuckle HS, Nanchahal K: Amniotic fluid acetylcholinesterase measurement in the prenatal diagnosis of open neural tube defects. Second report of the Collaborative Acetylcholinesterase study. Prenat Diagn;9-813, 1989






THANK YOU
AND
SEE YOU NEXT TIME....!!

By: ninox80.nh@gmail.com














1 komentar:

  1. Lucky 15 Casino & Hotel
    Find all info and reviews for Lucky 15 Casino & Hotel in Atlantic City, 김천 출장마사지 NJ. 파주 출장마사지 Nearby: Hollywood 경주 출장안마 Casino, Casino at Virgin 춘천 출장안마 Hotels & Casinos. 과천 출장안마

    BalasHapus