“FISIOLOGI PERKEMBANGAN
EMBRIO DAN JANIN”
By:
Anna Marminingrum (NIM. 121.0004BP)
Faida Nursaeni (NIM. 121.0014BP)
Ninik Handayani (NIM. 121.0024BP)
Sophia Purwanti (NIM. 121.0032BP)
Progsus B6
Program S-I Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
Surabaya
2013
I.
Fisiologi Perkembangan Embrio
Setelah 8 minggu, terminologi janin digunakan oleh karena
sebagian besar organ sudah dibentuk dan telah masuk
kedalam tahap pertumbuhan dan perkembangan lanjut.
Janin dengan berat 500 – 1000 gram (22-23 minggu) disebut imature. Dari minggu 28 – 36
disebut preterm dan
janin aterm adalah
bila usia kehamilan lebih dari 37 minggu.
1. Kehamilan 8 minggu
·
Panjang 2.1 – 2.5 cm
·
Berat 1 gram
·
Bagian kepala lebih dari setengah tubuh
janin
·
Dapat dikenali lobus hepar
·
Ginjal mulai terbentuk
·
Sel darah merah terdapat pada yolc sac
dan hepar
2. Kehamilan 12 minggu
·
Panjang 7 – 9 cm
·
Berat 12 – 15 gram
·
Jari-jari memiliki kuku
·
Genitalia eksterna sudah dapat dibedakan
antara laki dan perempuan
·
Volume cairan amnion 30 ml
·
Peristaltik usus sudah terjadi dan
memilki kemampuan menyerap glukosa
3. Kehamilan 16 minggu
·
Panjang 14 – 17 cm
·
Berat 100 gram
·
Terdapat HbF
·
Pembentukan HbA mulai terjadi
4. Kehamilan 20 minggu
·
Berat 300 gram
·
Detik jantung dapat terdengar dengan
menggunakan stetoskop DeLee
·
Terasa gerakan janin
·
Tinggi fundus uteri sekitar umbilikus
5. Kehamilan 24 minggu
·
Berat 600 gram
·
Timbunan lemak mulai terjadi
·
Viabilitas mungkin dapat tercapai meski
amat jarang terjadi
6. Kehamilan 28 minggu
·
Berat 1050 gram ; panjang 37 cm
·
Gerakan pernafasan mulai terlihat ;
surfactan paru masih sangat rendah
7. Kehamilan 32 minggu
·
Berat 1700 gram dan panjang 42 cm
·
Persalinan pada periode ini 5 dan 6
neonatus dapat bertahan hidup
8. Kehamilan 36 minggu
·
Berat 2500 gram dan panjang 47 cm
·
Gambaran kulit keriput lenyap
·
Kemungkinan hidup besar
9. Kehamilan 40 minggu
·
Berat 3200 – 3500 gram ; panjang 50cm
·
Diameter biparietal 9.5 cm
A.NUTRISI
INTRAUTERIN
Pertumbuhan janin ditentukan sejumlah faktor genetik dan lingkungan. Faktor
lingkungan yang penting adalah perfusi plasenta dan fungsi
plasenta. Faktor gizi ibu bukan faktor terpenting, kecuali pada
keadaan starvasi hebat. Gangguan gizi menahun dapat menyebabkan
terjadinya anemia dan BBLR – berat badan lahir rendah
Energi yang diperoleh janin dipergunakan untuk pertumbuhan dan terutama
berasal dari glukosa.
Kelebihan pasokan karbohidrat di konversi menjadi lemak dan konversi ini
terus meningkat sampai aterm.
Sejak kehamilan 30 minggu, hepar menjadi lebih efisien dan mampu melakukan
konversi glukosa menjadi glikogen yang ditimbun di otot jantung otot gerak dan
plasenta. Bila terjadi hipoksia, janin memperoleh energi melalui glikolisis anerobik yang
berasal dari dari cadangan dalam otot jantung dan plasenta.
Cadangan lemak janin dengan berat 800 gram (kehamilan 24 – 26 minggu) kira
1% dari BB ; pada kehamilan 35 minggu cadangan tersebut sekitar 15% dari BB.
Plasenta memiliki kemampuan untuk “clears” bilirubin dan
produk metabolit lain melalui aktivitas dari enzym transferase.
Janin menghasilkan protein
spesifik yang disebut sebagai alfafetoprotein
- AFP dari hepar. Puncak kadar AFP tercapai pada kehamilan 12 – 16
minggu dan setelah itu terus menurun sampai aterm. Protein tersebut disekresi
melalui ginjal janin dan ditelan kembali untuk mengalami degradasi dalam usus.
Bila janin mengalami gangguan menelan (misalnya pada janin anensepalus atau
kelainan NTD’s lain) maka kadar serum AFP tersebut meningkat
A. CAIRAN
AMNION
Volume cairan amnion saat aterm kira-kira 800 ml dan
pH 7.2
Gambar dibawah
menunjukkan jalur pertukaran dalam cairan amnion:
Gambar 1. Pertukaran bahan terlarut dan air dalam cairan amnion
Ø Polihidramnion (hidramnion) : volume air ketuban > 2000 ml, dapat terjadi pada
kehamilan normal akan tetapi 50% keadaan ini disertai dengan kelainan pada ibu
atau janin.
Ø Oligohidramnion secara objektif ditentukan dengan
pengukuran kantung terbesar dengan ultrasonografi yang menunjukkan angka kurang
dari 2 cm x 2 cm atau jumlah dari 4 kuadran total kurang dari 5 cm ( amniotic
fluid index ).
Oligohidramnion sering
berkaitan dengan :
- Janin kecil
- Agenesis renal
- Displasia traktus urinarius
‘Amniotic fluid marker’
Alfafetoprotein berasal dari janin, kadar AFP dalam cairan amnion dan serum
maternal mempunyai nilai prediktif yang tinggi dalam diagnosa prenatal NTD’s
dan kelainan kongenital lain.
Kadar MS-AFP yang
tinggi menunjukkan adanya peningkatan kadar protein cairan amnion dan
kemungkinan adanya NTD’s
A. SISTEM
KARDIOVASKULAR
Perubahan mendadak dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin memerlukan
penyesuaian sirkulasi neonatus berupa :
- pengalihan aliran darah dari
paru,
- penutupan ductus arteriosus
Bottali dan foramen ovale serta
- obliterasi ductus venosus Arantii dan vasa umbilikalis.
Sirkulasi bayi terdiri
dari 3 fase :
1.
Fase intrauterin dimana janin sangat tergantung pada plasenta
2.
Fase transisi yang dimulai segera setelah lahir dan
tangisan pertama
3.
Fase dewasa yang umumnya berlangsung secara lengkap
pada bulan pertama kehidupan
a.
Fase intrauterin
Vena umbilikalis membawa darah yang teroksigenasi dari plasenta menuju
janin (gambar 2 dan 3 )
Lebih dari 50% cardiac out-put berjalan menuju plasenta melewati arteri
umbilikalis. Cardiac out-put terus meningkat sampai aterm dengan nilai 200
ml/menit. Frekuensi detak jantung untuk mempertahankan cardiac output tersebut
110 – 150 kali per menit.
Tekanan darah fetus terus meningkat sampai aterm, pada kehamilan 35 minggu
tekanan sistolik 75 mmHg dan tekanan diastolik 55 mmHg
Sel darah merah, kadar hemoglobin dan “packed cell volume” terus
meningkat selama kehamilan. Sebagian besar eritrosit mengandung HbF
Pada kehamilan 15 minggu semua sel darah merah mengandung HbF. Ada
kehamilan 36 minggu, terdapat 70% HbF dan 30% Hb A.
HbF memiliki kemampuan mengikat oksogen lebih besar dibanding HbA. HbF
lebih resisten terhadap hemolisis namun lebih rentan terhadap trauma.
Gambar 2. Sirkulasi janin
Gambar 3. Transfer O2 dan CO2 plasenta
a.
Fase transisi
Saat persalinan, terjadi dua kejadian yang merubah hemodinamika janin
1.
Ligasi talipusat yang menyebabkan
kenaikan tekanan arterial
2.
Kenaikan kadar CO2 dan
penurunan PO2 yang menyebabkan awal pernafasan janin
Setelah beberapa tarikan nafas, tekanan intrathoracal neonatus masih rendah
(-40 sampai – 50 mmHg) ; setelah jalan nafas mengembang, tekanan meningkat
kearah nilai dewasa yaitu -7 sampai -8 mmHg.
Tahanan vaskular dalam paru yang semula tinggi terus menurun sampai 75 –
80%. Tekanan dalam arteri pulmonalis menurun sampai 50% saat tekanan atrium
kiri meningkat dua kali lipat.
Sirkulasi neonatus menjadi sempurna setelah penutupan ductus arteriousus
dan foramen ovale berlangsung, namun proses penyesuaian terus berlangsung
sampai 1 – 2 bulan kemudian.
b.
Fase Ekstrauterin
Ductus arteriousus umumnya mengalami obliterasi pada awal periode post
natal sebagai reflek adanya kenaikan oksigen dan prostaglandin.
Bila ductus tetap terbuka, akan terdengar bising crescendo yang berkurang
saat diastolik (“machinery murmur”)
yang terdengar diatas celah intercosta ke II kiri.
Obliterase foramen ovale biasanya berlangsung dalam 6 – 8 minggu. Foramen
ovale tetap ada pada beberapa individu tanpa menimbulkan gejala. Obliterasi
ductus venosus dari hepar ke vena cava menyisakan ligamentum venosum. Sisa
penutupan vena umbilikalis menjadi ligamentum teres hepatis.
Hemodinamika orang dewasa normal berbeda dengan janin dalam hal :
1.
Darah vena dan arteri tidak bercampur
dalam atrium
2.
Vena cava hanya membawa darah yang terdeoksigenasi
menuju atrium kanan, dan selanjutnya menuju ventrikel kanan dan kemudian
memompakan darah kedalam arteri pulmonalis dan kapiler paru
3.
Aorta hanya membawa darah yang
teroksigenasi dari jantung kiri melalui vena pulmonalis untuk selanjutnya di
distribusikan keseluruh tubuh janin.
A. FUNGSI
RESPIRASI
Pada kehamilan 22 minggu, sistem kapiler terbentuk dan paru sudah memiliki
kemampuan untuk melakukan pertukaran gas.
Pada saat aterm, sudah terbentuk 3 – 4 generasi alvoulus. Epitel yang
semula berbentuk kubis merubah menjadi pipih saat pernafasan pertama.
Pada kehamilan 24 minggu, cairan yang mengisi alvolus dan saluran nafas
lain. Saat ini, paru mengeluarkan surfactan lipoprotein yang memungkinkan
berkembangnya paru janin setelah lahir dan membantu mempertahankan volume
ruangan udara dalam paru. Sampai kehamilan 35 minggu jumlah surfactan masih
belum mencukupi dan dapat menyebabkan terjadinya hyalin membrane disease.
Janin melakukan gerakan nafas intrauterin yang menjadi semakin sering
dengan bertambahnya usia kehamilan
Pertukaran gas pada janin berlangsung di plasenta. Pertukaran gas sebanding
dengan perbedaan tekanan partial masing-masing gas dan luas permukaan dan
berbanding terbalik dengan ketebalan membran. Jadi plasenta dapat dilihat
sebagai “paru” janin intrauterin.
Tekanan parsial O2 (PO2) darah janin lebih
rendah dibandingkan darah ibu, namun oleh karena darah janin mengandung banyak
HbF maka saturasi oksigen janin yang ada sudah dapat mencukupi kebutuhan.
PCO2 dan CO2 pada darah janin lebih tinggi
dibandingkan darah ibu sehingga CO2 akan mengalami difusi dari
janin ke ibu.
Aktivitas pernafasan janin intrauterin menyebabkan adanya aspirasi cairan
amnion kedalam bronchiolus, untuk dapat masuk jauh kedalam alveolus diperlukan
tekanan yang lebih besar. Episode hipoksia berat pada kehamilan lanjut atau
selama persalinan dapat menyebabkan“gasping” sehingga cairan amnion
yang kadang bercampur dengan mekonium masuk keparu bagian dalam.
B. FUNGSI
GASTROINTESTINAL
Sebelum dilahirkan, traktus gastrointestinal tidak pernah menjalankan
fungsi yang sebenarnya.
Sebagian cairan amnion yang ditelan berikut materi seluler yang terkandung
didalamnya melalui aktivitas enzymatik dan bakteri dirubah menjadi mekonium.
Mekonium tetap berada didalam usus kecuali bila terjadi hipoksia hebat yang
menyebabkan kontraksi otot usus sehingga mekonium keluar dan bercampur dengan
cairan ketuban. Dalam beberapa kadaan keberadaaan mekonium dalam cairan amnion
merupakan bentuk kematangan traktus digestivus dan bukan merupakan indikasi
adanya hipoksia akut.
Pada janin, hepar berperan sebagai tempat penyimpanan glikogen dan zat besi
Vitamin K dalam hepar pada neonatus sangat minimal oelh karena
pembentukannya tergantung pada aktivitas bakteri. Defisiensi vitamin K dapat
menyebabkan perdarahan neonatus pada beberapa hari pertama pasca persalinan.
Proses glukoneogenesis dari asam amino dan timbunan
glukosa yang memadai dalam hepar belum terjadi saat kehidupan neonatus. Lebih
lanjut, aktivitas kadar hormon pengatur karbohidrat seperti cortisol, epinefrin
dan glukagon juga masih belum efisien. Dengan demikian, hipoglikemia neonatal
adalah merupakan keadaan yang sering terjadi bila janin berada pada suhu yang
dingin atau malnutrisi.
Proses glukoronidasi pada
kehidupan awal neonatus sangat terbatas sehingga bilirubin tak dapat langsung
dikonjugasi menjadi empedu. Setelah hemolisis fisiologis pada awal neonatus
atau adanya hemolisis patologis pada isoimunisasi nenoatus dapat terjadi kern icterus.
C. FUNGSI
GINJAL
Ginjal terbentuk dari mesonefros, glomerulus terbentuk sampai kehamilan
minggu ke 36. Ginjal tidak terlampau diperlukan bagi pertumbuhan dan
perkembangan janin.
Plasenta, paru dan ginjal maternal dalam keadaan normal akan mengatur
keseimbangan air dan elektrolit pada janin. Pembentukan urine dimulai pada
minggu 9 – 12. Pada kehamilan 32 minggu, produksi urine mencapai 12 ml/jam,
saat aterm 28 ml/jam. Urine janin adalah komponen utama dari cairan amnion.
D.
SISTEM
IMUNOLOGI
Pada awal kehamilan kapasitas janin untuk menghasilkan antibodi terhadap
antigen maternal atau invasi bakteri sangat buruk. Respon imunologi pada janin
diperkirakan mulai terjadi sejak minggu ke 20
Respon janin dibantu dengan transfer antibodi maternal dalam bentuk
perlindungan pasif yang menetap sampai beberapa saat pasca persalinan.
Terdapat 3 jenis leukosit yang berada dalam
darah: granulosit – monosit dan limfosit
v Granulosit : granulosit eosinofilik – basofilik dan
neutrofilik
v Limfosit : T-cells [derivat dari thymus] dan B-cells
[derivat dari “Bone Marrow”]
v Immunoglobulin (Ig) adalah serum globulin yang terdiri dari IgG – IgM –
IgA - IgD dan IgE
Pada neonatus, limpa janin mulai menghasilkan IgG dan IgM. Pembentukan IgG
semakin meningkat 3 – 4 minggu pasca persalinan.
Perbandingan antara IgG dan IgM penting untuk menentukan ada tidaknya
infeksi intra uterin. Kadar serum IgG janin aterm sama dengan kadar maternal
oleh karena dapat melewati plasenta. IgG merupakan 90% dari antibodi serum jain
yang berasal dari ibu. IgM terutama berasal dari janin sehingga dapat digunakan
untuk menentukan adanya infeksi intrauterin.
E.
ENDOKRIN
Thyroid adalah kelenjar endokrin pertama yang terbentuk pada tubuh janin.
Pancreas terbentuk pada minggu ke 12 dan insulin dihasilkan oleh sel B
pankreas. Insulin maternal tidak dapat melewati plasenta sehingga janin harus
membentuk insulin sendiri untuk kepentingan metabolisme glukosa.
Semua hormon pertumbuhan yang disintesa kelenjar hipofise anterior terdapat
pada janin, namun peranan sebenarnya dari hormon protein pada kehidupan janin
belum diketahui dengan pasti.
Kortek adrenal janin adalah organ endokrin aktif yang memproduksi hormon
steroid dalam jumlah besar. Atrofi kelenjar adrenal seperti yang terjadi pada
janin anensepali dapat menyebabkan kehamilan postmatur.
Janin memproduksi TSH – thyroid stimulating hormon sejak minggu ke 14 yang
menyebabkan pelepasan T3 dan T4 .
I.
Perkembangan Janin
Setiap pasangan yang baru menikah
pasti mendambakan kehadiran seorang anak. Bagaimanakah kelangsungan hidup anak
selama dalam kandungan ibunya???benarkah anak yang masih dalam kandungan dapat
memahami apa yang sedang terjadi di luar kandungan???apakah dia bisa mendengar
suara dari luar???
“Diagram perkembangan kehamilan”
Minggu ke-
|
Perkembangan janin
|
1
|
Setelah 8 hari setelah proses pembuahan,
blastokist (mengandung 200 sel) mengeluarkan mucus untuk menandakan
keberadaannya di dalam rahim)
|
2
|
Blastokist menggelembung dan
sel-sel berkembang terbagi kira-kira 2kali sehari sampai hari ke-12 jumlahnya
telah bertambah dan membantu blastokist melekat dengankuta pada endometrium
|
3
|
Setelah pembuahan ukuran embrio
hanya sepanjang 0,08 inci / 2 mm. gen janin mulai terbentuk dalam 3 lapisan.
|
4
|
Pada masa ini dudah terlihat
pembentukan otak dan tulang belakang serta anggota lain seperti jantung yang
memompa darah ke paru-paru dan aorta.
|
5
|
Embrio akan terus membesar. Pada
mainggu ini dapat dijumpai lapisan ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Ectoderm
adalah lapisan paling atas yang kemudian akan membentuk otak, tulang
belakang,kulit serta rambut. Lapisan mesoderm yang berada di lapisan tengah
akan membentuk organ penting yaitu jantung, ginjal, tulang dan organ
reproduktif. Lapisan endoderm yaitu lapisan paling dalam akan membentuk organ
dalam seperti usus, hati pancreas dan kandung kemih.
|
6
|
Dengan melakukan pemeriksaan
ultrasound kita akan melihat janin sudah membentuk kepala dan badan. Getaran
jantung juga sudah dapat diperiksa.
|
7
|
Bentuk bayi semakin jelas
terbentuk kepaa bayi seolah-olah tertunduk danberada dalam air ketuban atau
amniotic sac yang akan memberikan keperluan pertumbuhan bayi saat dalam
kandungan.
|
8
|
Terjadi pembentukan lubang hidung,
bibir, mulut serta lidah. Mata terlihat berada di bawah membrankulit yang
tipis. Pada masa ini terbentuk juga tangan dan kaki walau tidak begitu jelas.
|
9
|
Terlihat pembentukan telinga. Bayi
sudah dapat menggerakkan anggota badannya.
|
10
|
Bayi sudah terlihat seperti
manusia yang lengkap. Payudara ibu akan sedikit membengkak karena terdapat
hormone estrogen dan progesterone sebagai persediaan ASI.
|
11
|
Bayi tumbuh dengan pesat dan mulai
mengangkat kepala ke atas jauh dari dadanya. Alat kelamin luar mulai
terbentuk tetapi masih kecil sehingga masih sulit untukmenentukan jenis
kelamin bayi.
|
12
|
Bayi membesar dengan cepat dan
wajahnya semakin jelas. Jari tangan dan kaki mulai terbentuk termasuk telinga
dan kelopak mata.
|
13
|
Kepalabayi membesar dengan cepat.
Badannya juga semakin membesar menyesuaikan dengan besar kepala. Kuku kaki
dan tangan mulai tumbuh. Terjadi perubahan yang kentara akibat perubahan hormone.
|
14
|
Detak jantung bayi semakin kuat.
Kecepatannya dua kali lipat dari detak jantung kita. Pada masa ini bayi
terlihat kurus karena tidak punya lapisan lemak. Kulitnya sangat tipis
sehingga kita mampu melihat aliran darahnya. Pada tahap ini ibu akanmengalami
masalah sembelit karenapergerakan usus menjadi lambat.karenanya hindarilah
memakai pakaian ketat agar ibu dalam keadaan santai.
|
15
|
Bayi sudah mampu
menggenggamtangannya dan emnghisap ibu jari. Kelopak mata masih tertutup
sampai minggu ke 26 tapi dapat merasakan perubahan cahaya. Bayi juga dapat
menelan.
|
16
|
Bayi telah terbentuk sepenuhnya
dan perlu diberikan nutrisi yang cukup oleh plasenta. Kini bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan dapat mendengar suara.
|
17
|
Panjang tubuh janin
meningkat lebih pesat ketimbang lebarnya, menjadi 13 cm dengan berat sekitar
120 gram, hingga bentuk rahim terlihat oval dan bukan membulat. Akibatnya,
rahim terdorong dari rongga panggul mengarah ke rongga perut. Otomatis usus
ibu terdorong nyaris mencapai daerah hati, hingga kerap terasa menusuk ulu
hati.
Pertumbuhan rahim
yang pesat ini pun membuat ligamen-ligamen meregang, terutama bila ada
gerakan mendadak. Rasa nyeri atau tak nyaman ini disebut nyeri ligamen
rotundum. Oleh karena itu amat disarankan menjaga sikap tubuh dan tak
melakukan gerakan-gerakan mendadak atau yang menimbulkan peregangan.
Lemak yang juga
sering disebut jaringan adiposa mulai terbentuk di bawah kulit bayi yang
semula sedemikian tipis pada minggu ini dan minggu-minggu berikutnya. Lemak
ini berperan penting untuk menjaga kestabilan suhu dan metabolisme tubuh.
Sementara pada beberapa ibu yang pernah hamil, gerakan bayi mulai bisa
dirasakan di minggu ini. Kendati masih samar dan tak selalu bisa dirasakan
setiap saat sepanjang hari. Sedangkan bila kehamilan tersebut merupakan
kehamilan pertama, gerakan yang sama umumnya baru mulai bisa dirasakan pada
minggu ke-20
|
18
|
Taksiran panjang
janin adalah 14 cm dengan berat sekitar 150 gram. Rahim dapat diraba tepat di
bawah pusar, ukurannya kira-kira sebesar buah semangka. Pertumbuhan rahim ke
depan akan mengubah keseimbangan tubuh ibu. Sementara peningkatan mobilitas
persendian ikut mempengaruhi perubahaan postur tubuh sekaligus menyebabkan
keluhan punggung. Keluhan ini makin bertambah bila kenaikan berat badan tak
terkendali. Untuk mengatasinya, biasakan berbaring miring ke kiri, hindari
berdiri terlalu lama dan mengangkat beban berat. Selain itu, sempatkan
sesering mungkin mengistirahatkan kaki dengan mengangkat/mengganjalnya pakai
bantal.
Mulai usia ini
hubungan interaktif antara ibu dan janinnya kian terjalin erat. Tak
mengherankan setiap kali si ibu gembira, sedih, lapar atau merasakan hal
lain, janin pun merasakan hal sama.
|
19
|
Panjang janin
diperkirakan 13-15 cm dengan taksiran berat 200 gram. Sistem saraf janin yang
terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini makin sempurna perkembangannya, yakni
dengan diproduksi cairan serebrospinalis yang mestinya bersirkulasi di otak
dan saraf tulang belakang tanpa hambatan. Nah, jika lubang yang ada tersumbat
atau aliran cairan tersebut terhalang oleh penyebab apa pun, kemungkinan
besar terjadi hidrosefalus/penumpukan cairan di otak. Jumlah cairan yang
terakumulasi biasanya sekitar 500-1500 ml, namun bisa mencapai 5 liter!
Penumpukan ini jelas berdampak fatal mengingat betapa banyak jumlah jaringan
otak janin yang tertekan oleh cairan tadi.
|
20
|
Panjang janin
mencapai kisaran 14-16 cm dengan berat sekitar 260 gram. Kulit yang menutupi
tubuh janin mulai bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yakni lapisan epidermis
yang terletak di permukaan dan lapisan dermis yang merupakan lapisan dalam.
Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola tertentu pada ujung jari,
telapak tangan maupun telapak kaki. Sedangkan lapisan dermis mengandung
pembuluh-pembuluh darah kecil, saraf dan sejumlah besar lemak.
Seiring
perkembangannya yang pesat, kebutuhan darah janin pun meningkat tajam. Agar
anemia tak mengancam kehamilan, ibu harus mencukupi kebutuhannya akan asupan
zat besi, baik lewat konsumsi makanan bergizi seimbang maupun suplemen yang
dianjurkan dokter.
|
21
|
Beratnya sekitar 350
gram dengan panjang kira-kira 18 cm. Pada minggu ini, berbagai sistem organ
tubuh mengalami pematangan fungsi dan perkembangan.
Dengan perut yang
kian membuncit dan keseimbangan tubuh yang terganggu, bukan saatnya lagi
melakukan olahraga kontak seperti basket yang kemungkinan terjatuhnya besar.
Hindari pula olahraga peregangan ataupun yang bersikap kompetitif, semisal
golf atau bahkan lomba lari.
|
22
|
Dengan berat
mencapai taksiran 400-500 gram dan panjang sekitar 19 cm, si ibu kian mampu
beradaptasi dengan kehamilannya. Kekhawatiran bakal terjadi keguguran juga
sudah pupus. Tak heran bila ibu amat menikmatinya karena keluhan mual-muntah
sudah berlalu dan kini nafsu makannya justru sedang menggebu, hingga ia mesti
berhati-hati agar tak terjadi pertambahan berat badan yang berlebih.
Ciri khas usia
kehamilan ini adalah substansi putih mirip pasta penutup kulit tubuh janin
yang disebut vernix caseosa. Fungsinya melindungi kulit janin terhadap cairan
ketuban maupun kelak saat berada di jalan lahir. Di usia ini pula kelopak
mata mulai menjalankan fungsinya untuk melindungi mata dengan gerakan menutup
dan membuka. Jantung janin yang terbentuk di minggu ke-5 pun mengalami
“modifikasi” sedemikian rupa dan mulai menjalankan fungsinya memompa darah
sebagai persiapannya kelak saat lahir ke dunia.
|
23
|
Tubuh janin tak lagi
terlihat kelewat ringkih karena bertambah montok dengan berat hampir mencapai
550 gram dan panjang sekitar 20 cm. Kendati begitu, kulitnya masih tampak keriput
karena kandungan lemak di bawah kulitnya tak sebanyak saat ia dilahirkan
kelak. Namun wajah dan tubuhnya secara keseluruhan amat mirip dengan
penampilannya sewaktu dilahirkan nanti. Hanya saja rambut lanugo yang
menutup
sekujur tubuhnya kadang berwarna lebih gelap di usia kehamilan ini. |
24
|
Janin makin terlihat
berisi dengan berat yang diperkirakan mencapai 600 gram dan panjang sekitar
21 cm. Rahim terletak sekitar 5 cm di atas pusar atau sekitar 24 cm di atas
simfisis pubis/tulang kemaluan. Kelopak-kelopak matanya kian sempurna
dilengkapi bulu mata. Pendengarannya berfungsi penuh. Terbukti, janin mulai
bereaksi dengan menggerakkan tubuhnya secara lembut jika mendengar irama
musik yang disukainya. Begitu juga ia akan menunjukkan respon khas saat
mendengar suara-suara bising atau teriakan yang tak disukainya.
|
25
|
Berat bayi kini
mencapai sekitar 700 gram dengan panjang dari puncak kepala sampai bokong
kira-kira 22 cm. Sementara jarak dari puncak rahim ke simfisis pubis sekitar
25 cm. Bila ada indikasi medis, umumnya akan dilakukan USG berseri seminggu 2
kali untuk melihat apakah perkembangan bayi terganggu atau tidak. Yang
termasuk indikasi medis di antaranya hipertensi ataupun preeklampsia yang
membuat
pembuluh darah menguncup, hingga suplai nutrisi jadi terhambat. Akibatnya, terjadi IUGR (Intra Uterin Growth Retardation atau perkembangan janin terhambat). Begitu juga bila semula tidak ada, tiba-tiba muncul gangguan asma selama kehamilan.
Jika dari hasil
pantauan ternyata tak terjadi perkembangan semestinya, akan dipertimbangkan
untuk membesarkan janin di luar rahim dengan mengakhiri kehamilan. Tentu saja
harus ada sejumlah syarat ketat yang mengikuti. Di antaranya, rumah sakit
yang merawat bayi-bayi prematur haruslah rumah sakit bersalin khusus yang
lengkap dengan ahli-ahli neonatologi (ahli anak yang mengkhususkan diri
pada
spesialisasi perawatan bayi baru lahir sampai usia 40 hari). Selain fasilitas NICU (neonatal intensive Care Unit). |
26
|
Di usia ini berat
bayi diperkirakan hampir mencapai 850 gram dengan panjang dari bokong dan
puncak kepala sekitar 23 cm. Denyut jantung sudah jelas-jelas terdengar,
normalnya 120-160 denyut per menit. Ketidaknormalan seputar denyut jantung
harus dicermati karena bukan tak mungkin merupakan gejala ada keluhan serius.
Sementara rasa tak
nyaman berupa keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan sakit kepala akan lebih
sering dirasakan si ibu. Begitu juga keluhan nyeri di bawah tulang rusuk dan
perut bagian bawah, terutama saat bayi bergerak. Sebab, rahim jadi makin besar
yang akan memberi tekanan pada semua organ tubuh. Termasuk usus kecil,
kantung kemih dan rektum. Tak jarang ibu hamil jadi terkena sembelit, namun
terpaksa bolak-balik ke kamar mandi karena beser.
|
27
|
Bayi kini beratnya
melebihi 1000 gram. Panjang totalnya mencapai 34 cm dengan panjang bokong ke
puncak kepala sekitar 24 cm. Di minggu ini kelopak mata mulai membuka.
Sementara retina yang berada di bagian belakang mata, membentuk
lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya dan informasi mengenai
pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak.
Jika terjadi
“kesalahan” pembentukan lapisan-lapisan inilah yang kelak memunculkan katarak
kongenital/bawaan saat bayi dilahirkan. Lensa jadi berkabut atau keputihan.
Walaupun dipicu oleh faktor genetik, katarak bawaan ini ditemukan pada
anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terserang rubella pada usia kehamilan
di minggu-minggu akhir trimester dua.
|
28-29
|
Janin dapat
membedakan suara yang bernada tinggi atau rendah
|
30
|
Gerakan nafas jadi
lebih sering dan terjadi 30-40% waktu pada kebanyakan janin.
|
31
|
Janin memperlihatkan
saat-saat aktifitas yang terkoordinasi dengan adanya waktu istirahat.perengai
ini menunjukkan refleks dari susunan saraf tengah.
|
32-34
|
Alveoli yang
sesungguhnya atau sel ‘kantung’ udara,mulai berkembang dalam paru-paru.mereka
akan terus terbentuk hingga 8 tahun setelah lahir.
|
35
|
Janin memiliki
genggaman yang kuat
|
36-lahir
|
Janin memulai
tanda-tanda kelahiran dengan mengeluarkan sejumlah besar hormone yang disebut
estrogen dan kemudian memulai masa peralihan dari janin menjadi bayi baru
lahir
Kelahiran ditandai
dengan kontraksi kuat pada rahim yang mengakibatkan kelahiran anak.
|
Rujukan
1.
DeCherney AH. Nathan L : Current Obstetrics and Gynecologic, Diagnosis and Treatment McGraw
– Hill Companies , 2003.
2.
Harris R, Andrews T: Prenatal screening for Down’s syndrome Arch Dis Child ;63-705, 1988
3.
Jafee RB: Fetoplacental endocrine and metabolic physiology. Clin Perinatol 10-669,
1983.
4.
Llewelyn-Jones : Obstetrics and Gynecology 7th ed.
Mosby, 1999
5. Wald NJ, Cuckle HS, Nanchahal
K: Amniotic fluid
acetylcholinesterase measurement in the prenatal diagnosis of open neural tube
defects. Second report of the Collaborative Acetylcholinesterase study. Prenat
Diagn;9-813, 1989
THANK YOU
AND
SEE YOU NEXT TIME....!!
By: ninox80.nh@gmail.com
Lucky 15 Casino & Hotel
BalasHapusFind all info and reviews for Lucky 15 Casino & Hotel in Atlantic City, 김천 출장마사지 NJ. 파주 출장마사지 Nearby: Hollywood 경주 출장안마 Casino, Casino at Virgin 춘천 출장안마 Hotels & Casinos. 과천 출장안마